Sharing While Studying
Friday, June 20, 2014
Pengertian Adaptive Educational Hypermedia
Adaptive educational hypermedia (AEH) membangun model siswa berupa tujuan, preferensi dan pengetahuan dari individu siswa dan menggunakan model ini untuk menyesuaikan konten halaman dan hubungan antara sistem dengan kebutuhan siswa. Karena tujuan, preferensi dan kebutuhan siswa dapat berubah, AEH mengamati perubahan ini dalam rangka untuk memperbarui model siswa. AEH dapat dikembangkan untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan siswa. Ruang lingkup AEH berupa edukasi dimana nantinya sistem harus dapat beradaptasi dengan kebutuhan edukasi dari siswa, agar pembelajaran dapat teratur dan terarah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan siswa. Untuk mendukung kebutuhan siswa yang memiliki kebutuhan dan kompetensi yang berbeda diperlukan pemahaman dan penentuan model yang tepat, serta penentuan metode untuk menghitung nilai bobot topik dari setiap pembelajaran yang ada.
Pengertian Taksonomi Bloom
Pada tahun 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill, dan Krathwohl berhasil mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang dinamakan Taxonomy Bloom. Jadi, Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Tentunya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Taksonomi Bloom merupakan aturan pengklasifikasian dimana terdapat ranah kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, dan keterampilan berpikir. Ranah afektif mencakup perilaku terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap. Ranah kognitif mengurutkan keahlian berpikir sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir yang harus dikuasai oleh siswa agar mampu mengaplikasikan teori kedalam perbuatan. Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu:
- Remembering (Mengingat).
- Understanding (Memahami).
- Applying (Menerapkan).
- Analysing (Menguraikan).
- Evaluating (Menilai).
- Creating (Menciptakan).
Tiga level pertama (terbawah) merupakan Lower Order Thinking Skills, sedangkan tiga level berikutnya Higher Order Thinking Skill. Namun demikian pembuatan level ini bukan berarti bahwa lower level tidak penting. Justru lower order thinking skill ini harus dilalui dulu untuk naik ke tingkat berikutnya. Skema ini hanya menunjukkan bahwa semakin tinggi semakin sulit kemampuan berpikirnya
Arti Kata pada Tes TOEFL
Strategi umum yang ada pada tes toefl pada bagian arti kata kata , antara lain :
Strateginya adalah lihat frasa atau kata dalam bacaan dan baca seluruhnya untuk mendapatkan konteks alimatnya. JANGAN hanya melihat semua kata yang anda tahu, cari kesimpulan kalimat di mana terdapat kata yang ditanyakan tersebut dan hal ini akan membantu anda menentukan artinya. Konteks kalimat sangat membantu untuk menentukan maksud kalimat. Kemudian, lihat pilihan jawaban dan lihat kata atau frasa yang paling dekat artinya
Contoh :
line 8 : The deep water is rich in nutriens, and these regions have high bilogical productivity and provide excellent fishing.
pertanyaan : the words "rich in" in line 8 are closes in meaning to which of the following ?
A. an abudance of
B. wealthy in.
C. vivid in.
D. containing precious
Jawaban : A , karena semua kata pada pilihan jawaban berkemungkinan menjadi sinonim kata rich, tetapi dalam konteks bacaan tersebut dan yang sesuai dengan kata depan in, adalah an abudance of, mempunyai arti berlebihan
- Pada bagian kosakata di sesi reading anda akan diberi pertanyaan tentang kosakata, yaitu arti kata kata
- anda akan mendapatkan frasa atau kata khusus, dan diminta untuk memilih dari keempat pilihan jawaban yang mempunyai arti terdekat dengannya
- jawaban yang benar mungkin merupakan sinonim atau seperti sinonim, kata dalam bacaan atau dalam konteks bacaan.
Strateginya adalah lihat frasa atau kata dalam bacaan dan baca seluruhnya untuk mendapatkan konteks alimatnya. JANGAN hanya melihat semua kata yang anda tahu, cari kesimpulan kalimat di mana terdapat kata yang ditanyakan tersebut dan hal ini akan membantu anda menentukan artinya. Konteks kalimat sangat membantu untuk menentukan maksud kalimat. Kemudian, lihat pilihan jawaban dan lihat kata atau frasa yang paling dekat artinya
Contoh :
line 8 : The deep water is rich in nutriens, and these regions have high bilogical productivity and provide excellent fishing.
pertanyaan : the words "rich in" in line 8 are closes in meaning to which of the following ?
A. an abudance of
B. wealthy in.
C. vivid in.
D. containing precious
Jawaban : A , karena semua kata pada pilihan jawaban berkemungkinan menjadi sinonim kata rich, tetapi dalam konteks bacaan tersebut dan yang sesuai dengan kata depan in, adalah an abudance of, mempunyai arti berlebihan
Cara menghitung Skor TOEFL
Skor tes yang diberikan meliputi skor dari tiap sesi dan skor total. Skor untuk tiap sesi dihitung berdasarkan jumlah jawaban yang betul untuk setiap sesi tersebut. Walaupun demikian, skor untuk setiap sesi tersebut mempunyai arti sebagai prestasi peserta ujian, bukan persentase atau banyaknya pertanyaan yang dijawab dengan benar. Jawaban yang salah tidak mendapatkan hukuman apapun, seperti halnya pada UMPTN, yaitu minus satu untuk jawaban yang salah. Jumlah total jawaban yang benar disebut skor rata-rata.
Skor untuk setiap sesi maupun skor total diperhitungkan dengan skala statistik. Skor untuk setiap sesi TOEFL umumnya memiliki jangkauan skala 31-68, skor total memiliki jangkauan 310-677. Sedangkan untuk skor pre-TOEFL diperhitungkan dengan jangkauan skala 20-50 untuk tiap sesinya dan 200-500 untuk skor totalnya karena Pre-TOEFL biasanya lebih singkat dan sedikit lebih mudah daripada TOEFL.
Proses penghitungan skor setiap sesi menjadi skor total menggunakan rumus seperti contoh berikut :
Skor sesi satu : 51
Skor sesu dua : 47
Skor sesi tiga : 53
Skor total : 503
Perhitungan skor TOEFL ini tidak tepat sekali karena adanya perbedaan administrasi setiap institusi penyelenggara TOEFL, tetapi hal ini tidak mempengaruhi penilaian kecapakan ujian. Untuk itu ada pengukuran kesalahan standar yang merupakan indeks untuk menggambarkan tingkat ketelitian pengukuran.
Sebagai contoh, ketelitian untuk skor TOEFL yang diberikan oleh ETS adalah 14. Artinya jika peserta ujian mendapatkan skor 560 berarti kemungkinan skor yang sebenarnnya berada dalam jangkauan antara 546-574.
Pada umumnya total skor 600 atau lebih merupakan skor yang sangat baik dan total skor di bawah 400 sangat kurang
Tabel di bawah ini menyediakan informasi tentang kandidat yang mengambil tes TOEFL internasional
Skor untuk setiap sesi maupun skor total diperhitungkan dengan skala statistik. Skor untuk setiap sesi TOEFL umumnya memiliki jangkauan skala 31-68, skor total memiliki jangkauan 310-677. Sedangkan untuk skor pre-TOEFL diperhitungkan dengan jangkauan skala 20-50 untuk tiap sesinya dan 200-500 untuk skor totalnya karena Pre-TOEFL biasanya lebih singkat dan sedikit lebih mudah daripada TOEFL.
Proses penghitungan skor setiap sesi menjadi skor total menggunakan rumus seperti contoh berikut :
Skor sesi satu : 51
Skor sesu dua : 47
Skor sesi tiga : 53
Skor total : 503
Perhitungan skor TOEFL ini tidak tepat sekali karena adanya perbedaan administrasi setiap institusi penyelenggara TOEFL, tetapi hal ini tidak mempengaruhi penilaian kecapakan ujian. Untuk itu ada pengukuran kesalahan standar yang merupakan indeks untuk menggambarkan tingkat ketelitian pengukuran.
Sebagai contoh, ketelitian untuk skor TOEFL yang diberikan oleh ETS adalah 14. Artinya jika peserta ujian mendapatkan skor 560 berarti kemungkinan skor yang sebenarnnya berada dalam jangkauan antara 546-574.
Pada umumnya total skor 600 atau lebih merupakan skor yang sangat baik dan total skor di bawah 400 sangat kurang
Tabel di bawah ini menyediakan informasi tentang kandidat yang mengambil tes TOEFL internasional
- Misalkan skor TOEFL anda 500, skor sesi 1 (listening) 46, skor sesi 2 (Structure and written) 54, dan skor sesi 3 (Reading) 50 .( berdasarkan tabel diatas yg diberi warna)
- Pertama lihat kolom paling kiri berjudul SKOR TOTAL, cari skor 500, angka 30 pada kolom rangking presentase yang berada di sampingnya mempunyai arti jumlah persentase yang anda capai. Artinya skor anda lebih baik dari 30% peserta ujian yang mengambil TOEFL pada waktu yang sama
Tuesday, April 23, 2013
Sistem Terdistribusi
3
model utama yang menjadi acuan dalam mendesain Sistem Terdistribusi
Physical models
are the most explicit way in which to describe a system; they capture the
hardware composition of a system in terms of the computers (and other devices,
such as mobile phones) and their interconnecting networks.
Architectural models describe a system in terms of the computational and communication
tasks performed by its computational elements; the computational elements being
individual computers or aggregates of them supported by appropriate network
interconnections.
Fundamental models take an abstract perspective in order to examine individual aspects of
a distributed system. Fundamental models examine three important aspects of
distributed systems: interaction models; failure models; security models.
tiga generasi perkembangan dari
Model Fisik Sistem Terdistribusi
Early distributed systems: In the late 1970s - 1980s in response to the emergence of local area
networking technology, usually Ethernet. These systems typically consisted of
between 10 and 100 nodes interconnected by a local area network, with limited
Internet connectivity and supported a small range of services such as shared
local printers and file servers as well as email and file transfer across the
Internet.
Internet-scale distributed systems: Building on this foundation, larger-scale distributed systems started
to emerge in the 1990s in response to the dramatic growth of the Internet. They
incorporate large numbers of nodes and provide distributed system services for
global organizations and across organizational boundaries (Enterprise Level).
The level of heterogeneity in such systems is significant in terms of networks,
computer architecture, operating systems, languages employed and the
development teams involved. This has led to
an increasing emphasis on open standards
and associated middleware technologies
Model Arsitektur pada Sistem Terdistribusi adalah The architecture of a system is its structure in terms of separately specified components and their interrelationships
Perbedaan antara network dan internetwork
Network,
identik dengan jaringan Local Area Network (LAN). LAN merupakan hubungan
komunikasi data antara berbagai device maupun perangkat komputer dalam suatu
jaringan lokal. Disebut jaringan lokal, karena hubungan tersebut berada dalam
satu Subnet yang sama. Bukan antar Subnet. Dalam hubungan semacam
ini tidak diperlukan mekanisme Routing Protocol yang terdefinisi.
Perangkat jaringan yang digunakan umumnya merupakan perangkat jaringan lokal,
yang bekerja pada layer 1 dan layer 2 dari protokol jaringan.
Contohnya dalam hal ini adalah Hub, Switch, Bridge maupun Repeater.
Internetwork, identik dengan jaringan Wide
Area Network (WAN). WAN merupakan hubungan komunikasi data antara berbagai device
maupun perangkat komputer antar Subnet. Dalam hubungan ini
diperlukan mekanisme Routing Protocol yang terdefinisi. Perangkat
jaringan yang digunakan umumnya merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada layer
3 dari protokol jaringan. Contohnya dalam hal ini adalah Router.
Perbedaan
antara Personal Area Network (PAN), Local Area Network (LAN), Wide
Area Network (WAN) dan Metropolitan Area Network (MAN)
Personal Area
Networks (PANs), are a subcategory of local networks in which the
various digital devices carried by a user are connected by a low-cost,
low-energy network. Wireless personal area networks
(WPANs) are of increasing importance due to the number of personal
devices such as mobile phones, tablets, digital cameras, music players and so
on that are now carried by many people. Usually technology used is Bluetooth WPAN
Local area
networks (LANs) carry
messages at relatively high speeds between computers connected transmission
media, such as twisted copper wire, coaxial cable or optical fibre including
wireless channel. No routing of messages is required
within a segment. Larger local networks, such as those that serve a
campus or an office building, are composed of many segments interconnected by
switches or hubs. The total system bandwidth is high
and latency is low, except when message traffic is very high. Ethernet emerged as the dominant technology for wired
local area networks, with a bandwidth of 10 Mbps (million bits per second) and
extended to 100 Mbps, 1000 Mbps (1 gigabit per second) and 10 Gbps. Ethernet
technology lacks the latency and bandwidth guarantees needed by many multimedia
applications. ATM networks were developed to
fill this gap, but their cost has inhibited their adoption in local area
applications. Instead, high-speed Ethernets
have been deployed in a switched mode that overcomes these drawbacks to a
significant degree, though not as effectively as ATM.
Wide Area
Networks (WANs) carry at
lower speeds between nodes that are often in different
organizations and may be separated by large
distances. The communication medium is a set of communication circuits
linking a set of dedicated computers called routers.
They manage the communication network and route
messages or packets. Total latency for the transmission of a message
depends on the route that it follows and the traffic loads in the various
network segments. In current networks these latencies can be as high as 0.1 to
0.5 seconds. Speeds of 1–10 Mbps are more typically experienced for bulk
transfers of data.
Metropolitan
Area Networks (MANs), is
based on the highbandwidth copper and fibre optic
cabling recently installed in some towns and cities for the transmission
of video, voice and other data over distances of up to 50 kilometres. A variety
of technologies have been used to implement the routing of data in MANs,
ranging from Ethernet to ATM.
Layer-layer yang terdapat pada
model OSI beserta fungsinya
Application
Designed to interface to a service.
Presentation
Handles encryption & changes to
syntax
Session
Reliability and adaptation
measures, such as detection of failures and automatic recovery.
Transport
Provide reliable or best-effort
delivery of messages.
Data link
Responsible for transmission of
packets between nodes that are directly connected by a physical link.
Physical
It transmits sequences of binary
data by analogue signalling
The term protocol is used to
refer to a well-known set of rules and formats to be used (for communication
between processes).
Contoh: Penggunaan bahasa yang
dapat dimengerti bersama.
Perbedaan Header dengan Protocol Data Unit
(PDU)
PDU
(Protocol Data Unit) merupakan unit data yang berada pada layer protokol
tertentu (layer ke-N). Di dalamnya sudah termasuk Protocol Header (PCI) dan SDU
(Service Data Unit). Sedangkan Protocol Header atau bisa dikatakan dengan
sebutan Header saja, merupakan informasi tambahan yang diperlukan saat
dilakukan enkapsulasi terhadap PDU layer ke-N ke layer bawahnya (N-1) agar
diperoleh kontruksi PDU yang baru (PDU ke N-1).
Enkapsulasi
adalah proses kontruksi PDU ke N-1 dari PDU ke N dengan cara menambahkan header
pada PDU ke N
Deenkapsulasi
adalah proses pemecahan kontruksi PDU ke N dari PDU ke N-1 dengan cara
memisahkan SDU dengan header-nya
Circuit switching
Suatu
mekanisme switching (penyambungan) di mana jaringan diduduki terus-menerus
selama service diperoleh melalui mekanisme set up (dialing). Susunan jaringan
yang terbentuk saat penyambungan terbentuk adalah tetap.
Packet switching
Disebut juga mekanisme store-and-forward. Di mana message
diubah dalam bentuk paket-paket, dan dikirim melalui jaringan. Susunan jaringan
yang terbentuk dapat berubah-ubah sesuai kondisi di mana paket di-deliver. Dan
switching (penyambungan) tidak perlu secara terus-menerus diduduki manakala
service diperoleh. Service untuk mengirimkan paket, diperoleh tanpa perlu
melakukan mekanisme set up terlebih dahulu.
There
are two approaches to the delivery of packets by the network layer:
Datagram Packet Delivery
The
essential feature of datagram networks is that the delivery of each packet is a
‘one-shot’ process; no setup is required, and once the packet is delivered the
network retains no information about it. Packets transmitted by a single host
to a single destination may follow different routes. Every datagram packet
contains the full network address of the source and destination hosts. Datagram
delivery is the concept on which packet networks were originally based, and it
can be found in most of the computer networks in use today.
Virtual Circuit Packet Delivery
A virtual circuit must be set up before packets can pass
from a source host A to destination host B. The establishment of a virtual
circuit involves the identification of a route from the source to the
destination, possibly passing through several intermediate nodes. Once a
virtual circuit has been set up, it can be used to transmit any number of
packets. Each network-layer packet contains only a virtual circuit number in
place of the source and destination addresses. The addresses are not needed,
because packets are routed at intermediate nodes by reference to the virtual
circuit number. When a packet reaches its destination the source can be
determined from the virtual circuit number.
Apakah fungsi
pengalamatan layer 4 yang berupa port ? Mengapa pengalamatan layer 3
yang berupa IP dianggap tidak mencukupi
?
Ports
IP supports communication between pairs of computers must
provide process-to-process communication. This is accomplished by the use of
ports. (proses yang membutuhkan layanan (service) yang spesifik).
IP hanya digunakan sebagai pengalamatan saat pengiriman
paket. Belum sampai pada inter-process communication dari message-nya sendiri
yang membutuhkan layanan (service) yang bersifat spesifik.
z
|
Media
|
MTU (bytes)
|
Internet IPv4 Path MTU
|
At least 68[4]
|
Internet
IPv6 Path MTU
|
At least 1280[7]
|
1500[9]
|
|
1492[10]
|
|
Ethernet Jumbo Frames
|
1500-9000
|
7981[11]
|
|
4464
|
|
4352[5]
|
Subscribe to:
Posts (Atom)