Monday, May 28, 2012

Penjelasan RAM, ROM, Cache

RAM (Random Access Memory) itu tempat menyimpan dan mengolah data. Biasa digunakan sebagai "Working Storage", tempat dimana komputer menjalankan program. Disini program/data dapat ditulis, dibaca, dan dihapus dari RAM, dan saat komputer dimatikan maka isi dari RAM tersebut akan hilang.

ROM (Read Only Memory) adalah "Storage Memory" yang berisi data/program yang ditulis oleh pabriknya, dimana komputer/user hanya bisa membaca saja, tidak bisa menulisi maupun menghapus. Biasanya ini berisi data-data konfigurasi awal yang diperlukan saat menyalakan komputer. Data yang terkandung didalam ROM tidak akan hilang saat komputer dimatikan.

Cache adalah nama suatu Memory yang jauh lebih cepat daripada RAM biasa. Gunanya adalah menyimpan data-data yang sering digunakan/dibaca, sehingga saat komputer membutuhkan data-data tersebut tidak perlu mencari di RAM tapi langsung diambil dari Cache. Jadi (misalnya) komputer kalau mengambil data dari RAM itu membutuhkan waktu 10 ms, apabila data yang sama itu ingin diambil/digunakan lagi cukup ambil dari Cache RAM yang bisa di akses dalam waktu 1ms. Memang waktu yang dihemat tidak terlalu besar (hanya hitungan ms, milidetik), namun apabila ada jutaan proses yang dilakukan, hasilnya akan terasa.

Seperti disebutkan, Cache itu sebenarnya hanya nama fungsi saja, sedangkan nama komponen nya biasanya dalam bentuk SRAM (Static Random Access Memory).
Juga sama dengan nama 'RAM' yang disebutkan diatas, nama komponen nya biasa dikenal juga sebagai DRAM (Dynamic Random Access Memory).
Beda DRAM dan SRAM secara teknis adalah, saat digunakan DRAM membutuhkan 'refresh' sementara SRAM tidak perlu. Oleh sebab itu, SRAM jauh lebih cepat aksesnya daripada DRAM, namun juga jadinya lebih mahal.

Untuk ROM, selain yang isinya ditulis dari pabrik, ada juga yang bisa ditulis oleh user.
PROM (Programmable ROM) itu awalnya kosong dan bisa ditulisi, namun setelah diisi data ia berubah menjadi ROM. Jadi disini pemakaiannya mirip dengan CD-R, dimana chip hanya bisa ditulis satu kali saja.
EPROM (Erasable PROM) itu sama seperti PROM, namun kalau diperlukan bisa dihapus ulang. Cara menghapusnya adalah menggunakan UltraViolet. Cukup sinari lubang chip nya dengan sinar UV yang kuat selama 10 menit, maka isi dari PROM tadi akan hilang.
EEPROM (Electronically Erasable PROM) itu mirip dengan EPROM, namun menghapusnya cukup menggunakan software penghapus. Jadi ini pemakaiannya mirip dengan CD-RW, dimana apabila diperlukan, isi dari PROM nya bisa di 'format' dulu dan ditulis ulang.


RAM, ROM, dan Cache RAM semuanya terletak di Motherboard komputer. Khusus untuk Cache RAM, pada teknologi masa kini lokasinya sering dimasukkan didalam chip CPU (otak dari komputer) sehingga waktu akses nya jauh lebih cepat. Namun pada teknologi yang lalu, Cache RAM juga masih berbentuk chip memory yang diletakkan di motherboard juga.

Penjelasan Mips dan Komponen

MIPS itu salah satu jenis processor. Nah MIPS ini, processor yang paling mudah untuk dipahami dibanding dengan INTEL atau yang lainnya. Soalnya MIPS dirancang sama John L Hennesy pada 1981 yang pas itu dibuatnya di Stanford University, jadi komponen-komponennya masi dasar gitu dan mudah dipahami untuk pembelajaran di kuliah. MIPS sendiri punya kepanjangan : Microprocessor without Interlocked Pipeline Stages.


Versi dasar dari MIPS adalah versi R2000 yang merupakan MIPS yang pertama kali di-release. Dibagi menjadi 2 jenis, yaitu MIPS satu siklus dan MIPS 2 siklus.

Komponen utama
  • Control Unit Merupakan bagian pengendali yang berfungsi mengendalikan bagian-bagian MIPS yang lain (aktivitas prosesor). Instruksi tediri dari 2 bagian yaitu input dan operan. Instruksi di MIPS panjangnya 32 bit. Namun yang masuk ke dalam control unit hanya 6 bit, yaitu bit ke 26-31. Kemudian mengeluarkan output 9 bit kendali komponen yang akan menjadi input bagian-bagian MIPS yang lain. Bit kendali yang dihasilkan :
  • RegDst (Register destination)          : jadi inputan ke mux untuk selector data mana yang akan ditulis ke register
  • Branch                                              : menangani pencabangan(di set 1 ketika terjadi pencabangan)
  • MemRead (Memory Read)              : di set 1 untuk membaca data dari memory, 0 jika tidak
  • MemToReg (Memory To Register)  : inputan buat mux untuk selector apakah data disimpan dalam memory dikirim ke register
  •  ALU Op (ALU operation)
  • MemWrite (Memory write)             : di set 1 untuk menyimpan data ke memory, 0 jika tidak
  •  ALU src (ALU source)
  •  RegWrite (Register Write)
Masing-masing 1 bit kecuali ALU Op 2 bit.
  • Program Counter (PC) : Menghitung alamat instruksi berikutnya yang akan di eksekusi. Yang disimpan dalam PC adalah alamat memory. Alamat instruksi sama dengan alamat memory. Sedangkan alamat sediri tidak sama dengan instruksi. Masukkan dan keluaran dari PC sama yaitu sepanjang 32 bit (satu instruksi 32 bit). Daya tampung 1 alamat memory pada MIPS sepanjang 8 bit. Alamat memory sendiri merentang dari 000..00 sampai 111..11 sepanjang 32 bit. Jika tidak ada instruksi pencabangan maka nilai di dalam PC ditambah 4 setiap selesai melakukkan instruksi. Karena panjang instruksi 32 bit sedangkan daya tampung setiap alamat memory hanya  8 bit.
  • Memory Instruksi : Menyimpan Instruksi yang akan di eksekusi. Inputnya alamat yang tadi disimpan dalam PC sebanyak 32 bit. Keluarannya instruksi sepanjang 32 bit juga.
  • Memory data : Menyimpan data hasil pemrosesan  ALU. Masukkannya berupa alamat yang akan dipakai untuk menyimpan data (32 bit) dan data yang akan disimpan (32 bit). Keluarannya data 32 bit. Ada 2 macam memory data : memory read untuk membaca data dan memory write untuk menyimpan data, yang pemakaiannya diatur oleh control unit.
  • Register :Menyimpan data yang akan diproses oleh ALU dan menyimpan data hasil perhitungan. Setiap register mempunyai nama, nomor, dan fungsinya masing-masing. Banyaknya 32 buah dengan masing-masing panjangnya 32 bit. Diakses berdasarkan nomornya. Namun pada pemrograman, akses berdasarkan nama registernya.
  • ALU (arithmetic and Logical unit) : Mengolah dua buah data masukkan. Bisa penjumlahan pengurangan atau pembandingan. Masukkan berupa input 1 sepanjang 32 bit dan input 2 sepanjang 32 bit. Keluaran berupa hasil pengolahan dan zero flag. Zero flag di set 1 ketika hasil keluaran bernilai 0. Di set 0 jika sebaliknya.
Komponen pendukung
  • Shifter : penggeser bit, 2 kali ke kiri (shift left 2) atau mengalikan dengan 4.
  • Adder : penjumlah 2 buah inputan n bit dan menghasilkan sebuah keluaran n bit. Di MIPS ada 2 buah adder.
  • Multiplexer : selector dari 2 buah input yang tersedia untuk di alirkan ke output.
  • Sign extend : mengubah data 16 bit menjadi 32 bit dengan menambah 0 sebanyak 16 bit di awal.

Sunday, May 27, 2012

Share cara belajar buat UAS RPL

just share aja sih atas materi yang harus dipelajari buat menghadapi UAS RPL.

  1. baca" semua slide yang di kasih bapa dosen, apalagi yang prinsip dan konsep dihafalin
  2. hafalin konsep desain dan kohesi, ada ko di blog ini penjelasanya
  3. mengerti cara buat structure chart ( yang pasti bisa buat context diagram, dfd dll materi pas mau uts)
  4. mengerti cara struktur buat testing dan hafalin macam" functional testing dan structural testing, ada ko penjelasannya di blog ini juga

ya paling itu aja sih menurut saya, CMIIW and good luck

Test Techinques

Test Techniques

• REQUIREMENTS TESTING - Assures that the system performs as specified in order to meet the needs of the
users. The specifications map back to specific requirements and those requirements represent the real and
complete user set of requirements. All policies and regulations have been adhered to. Requirements
testing looks for complete traceability of each discrete requirement statement to each detail unit of
technology implementation and documentation.
• REGRESSION TESTING - Assures that anything unchanged still performs correctly. All unchanged system
components still function as expected and all manual procedures surrounding the systems are still correct.
The potential scope of testing is theoretically largest in regression testing since the entire universe of
technology and documentation outside of a project's scope should be retested to assure no negative
unplanned impacts. In fact, risk assessment can be used to dramatically limit the scope of regression
testing to those technology and documentation components that are reasonably at risk.
• ERROR HANDLING TESTING - Assures that errors can be prevented or detected, and then corrected. A variety
of errors of different severity are intentionally introduced into the test cycles.
• MANUAL SUPPORT TESTING - Assures the people-computer combination produces the right result. All manual
procedures required to use and operate the system functions have been developed and implemented.
• INTERSYSTEMS TESTING - Assures that data is correctly passed from system to system. All intersystem
parameters have changed and foreign system documentation has been updated.
• CONTROL TESTING - Assures that controls reduce system risk to an acceptable level. All data and process
reconciliation procedures work with all appropriate manual controls in place.
• PARALLEL TESTING - Old systems and new system are run and the results are compared to detect unplanned
differences. The old and new system outputs can be reconciled within the limits imposed by new system
functions.
• STRESS TESTING - Assures that the system performs with expected high volumes. Sufficient technical
resources have been allocated so that operational capability can be maintained under maximum volume
and pressure.
• EXECUTION TESTING - Assures that the system achieves desired level of performance. All transaction
turnaround time is adequate and execution doesn't preclude other operational activities within the technical
environment.
• RECOVERY TESTING - Assures that the system can be returned to an operational status after a failure.
Backup data and recovery procedures are in place and working, including major disaster recovery planning
and rehearsal.
• OPERATIONS TESTING - Assures that the system can be executed in a normal operational status. Only
production documentation is needed in order to operate system functions.
• COMPLIANCE TESTING - Assures that the system is developed in accordance with standards and procedures.
All standards have been followed and all documentation is complete and in place.
• SECURITY TESTING - Assures that the system is protected in accordance with importance to organization.

Saturday, May 26, 2012

Level Cohesion

Haloo, mau share aja nih tentang kohesi, kohesi itu sendiri berkaitan dengan aktifitas di dalam modul yang semakin tinggi kohesi semakin baik pula..

kohesi ada 7 macam :
  1. Functional cohesion : hanya mengerjakan satu tugas dan hanya mempunyai satu tujuan
  2. Sequential cohesion : modul mengerjakan urutan tugas dan dengan memakai struktur data yg sama
  3. Communicational cohesion : modul berisi sejumlah aktifitas dengan memakai data yg sama
  4. Procedural cohesion : Modul mengerjakan urutan proses tertentu
  5. Temporal cohesion : modul berisi kelompok komponen modul dan terkelompok karena kesamaan waktu eksekusi
  6. Logical cohesion : modul berisi komponen yang mengerjakan tugas yang sama
  7. Coincidentail cohesion : modul mengerjakan beragam tugas yang tidak saling terkait